Halo semua, bagaimana dengan kabar puasa hari ini? masih baik-baik saja kan? semoga baik-baik saja ya hehe Aamiin... Emm pun kalau ada yang merasa belum baik-baik saja semoga lekas dipertemukan dengan hal-hal keberuntungan, yang mungkin itu bisa membuat senyummu kembali menggeliat. Wow! Itu semacam iringan pembuka lho ya... berupa doa sederhana dariku untuk teman-teman, barangkali adanya doa itu, bisa menemani momen teman-teman; disaat bulan suci beranjak tuk berpamitan dan tiba-tiba hari kemenangan say hello dengan segudang pertanyaan maut dari mulut-mulut yang berkedok “silaturahmi” dalam label “hari kemenangan”. Ha itu maksudnya apa? Sini-sini kukasih tau contohnya, dengerin ya… ehem ehm :

1. Hendri! Wah dah lulus SLTA ya, rencana mau kerja apa kuliah? Oiya NEM kamu berapa? Tapi-tapi btw SNMPTN kamu gimana? lolos ngga? Btw daftar di PTN mana?

2. Hendri! Oh akhirnya milih di PTS itu ya, udah semester berapa sekarang? Kok ga pilih negeri aja? Pulangmu kok malam-malam terus? Laju ya? Kenapa ga ngekos? Kan lumayan jauh.

3 Hendri! Kapan wisudanya? Kerja di mana sekarang? Udah punya pacar belom? Udah punya gandengan belom? Kapan nikah? Tinggal di mana sekarang? Udah punya rumah sendiri? Kapan punya anak? Masih satu rumah ya sama ortu? Udah bisa apa anaknya sekarang? sekolah di mana sekarang anaknya? Ranking berapa anaknya? Dst.

Dari situlah aku menyadari, bahwa dengan melewati itu semua; adalah suatu proses dalam pembentukan jati diri manusia. Percaya atau tidak dan semangat ataupun tidak, mau tidak mau kita harus melaluinya, karena pembelajaran tentang perihal hidup tumbuh dewasa; tidak semudah meniup balon adik yang sedang berulang tahun. Bahkan sekalipun kita bisa meniup balon itupun, kita harus tahu batasannya bukan? Nah analogi ini kalau kita tempatkan di masalah ini ; 11/12 kan? Maka dari itu, mutlak untuk kita para insan yang nantinya bersua dengan :kedewasaan” wajib adanya untuk mempelajari tiga masa yakni masa transisi, masa adaptasi, dan masa akurasi.